WAKAF BIBIT POHON AREN

WAKAF BIBIT POHON AREN

Rizki melimpah di Pohon Aren

Dengan patisipasi wakaf bibit aren setiap pohon Rp.100.000 dengan perawatanya, berarti anda seperti wakaf mata air

Dalam menanggulangi masalah bencana alam, berbagai penelitian telah dilakukan untuk melestarikan alam. Salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa pohon aren (Arenga pinnata) merupakan salah satu jenis palm yang memiliki berbagai kegunaan dalam kehidupan setelah pohon kelapa (Cocos nucifera). Selain dari pemanfaatan materialnya, Arenga pinnata dapat dimanfaatkan dalam melestarikan alam dan mencegah bencana banjir dan erosi tanah. Mengetahui kegunaan tersebut, budidaya pohon aren semakin digencarkan oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan manfaat pohon aren yang begitu besar, terutama dalam bidang pelestarian lingkungan. Pohon aren memiliki kemampuan terlama dan terbanyak dalam menahan volume air hujan di atas pohon. Saat hujan, setiap batang pelepah daun dapat menahan 1-2 liter selama beberapa jam. Pada umur 5-7 tahun, pohon aren memiliki pelepah dari pangkal batang hingga ke ujung pohon, sehingga memberikan waktu yang panjang untuk tanah di bawah pohon untuk dapat menyerap lebih banyak air, dan dengan sendirinya akan menyimpan air tanah yang paling banyak. Penelitian sementara dari ahli geologist, pohon aren dapat menyimpan dan menyerap 200 liter air. Dengan demikian akan sangat berperan untuk mencegah banjir, dalam umur 3 tahun saja sudah dapat menjapai tingkat maksimal peran penyerapan air. Selain sangat baik menyimpan air, Pohon aren juga sangatlah efektif menahan tanah. Hal ini disebabkan sistem peakaran pohon aren sangat dalam menancap kedalam tanah. Bukti yang menunjukkan kuatnya sistem perakaran pohon aren adalah kekuatannya dalam menahan tanah pada saat banjir dan tanah longsor melanda Minahasa pada akhir tahun 2000. Terdapat satu lokasi tanah longsor didaerah setelah Motoling, Minahasa selatan, dimana tebing tanpa vegetasi pohon aren mengalamikerusakan akibat longsor yang parah, sementara pada tebing yang terdapat vegetasi pohon aren tidak mengalamilongsor sama sekali. Dengan sifatnya yang banyak menyimpan air dapat menyuburkan pohon dan tanaman lainya yang ada dibawah atau disekitarnya, pohon aren dijadikan tanamanperintisan pada lahan-lahan gundul. Pohon aren akan tetap tumbuh dan tetapmemberikan nilai ekonomi meskipun nantinya telah tertutupi oleh pohon lainnyayang tumbuh menyusul, karena pohon aren memiliki batas ketinggian dan akan selalutumbuh dan mati setelah mencapai umur dan ketinggian tertentu (Maramis 2008). http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet

Aren merupakan jenis tanaman tahunan. Tumbuhan ini berukuran besar, berbentuk pohon soliter
dengan tinggi hingga 12 m, berdiameter setinggi dada (DBH) hingga 60 cm. Pohon aren dapat
tumbuh mencapai tinggi dengan diameter batang mencapai 65 cm dan tinggi 15 m bahkan dapat
mencapai 20 m dengan tajuk daun yang menjulang di atas batang.

Waktu pohon masih muda batang aren belum kelihatan karena Pohon Aren dan Manfaat
Produksinya tertutup oleh pangkal pelepah daun, ketika daun paling bawahnya sudah gugur,
batangnya mulai kelihatan. Permukaan batang ditutupi oleh serat ijuk berwarna hitam yang
berasal dari dasar tangkai daun.

Dibagian daun pohon aren memiliki panjang sepanjang 8 m, anak daun divaricate, panjangnya 1
m atau lebih, jumlahnya 100 atau lebih pada masing-masing sisi, dasar daun 2 auriculate, ujung
daun lobes, dan kadang-kadang bergerigi, permukaan atas hijau berdaging, bagian bawah putih
dan bertepung. Pohon aren mempunyai tajuk (kumpulan daun) yang rimbun. Daun aren muda
selalu berdiri tegak di pucuk batang, daun muda yang masih tergulung lunak seperti kertas.
Pelepah daun melebar di bagian pangkal dan menyempit ke arah pucuk.

Bagian bunga aren jantan dan betina dari aren memiliki bentuk yang terpisah-pisah, besar, dan
tangkai perbungaan muncul dari batang, panjangnya sekitar 1-1,5 m. Jadi pada satu pohon aren
terdapat bunga jantan dan bunga betina, hanya saja berada pada tandan yang berbeda. Bunga
jantan berwarna keunguan atau kecoklatan, berbentuk bulat telur memanjang, berdaun bunga tiga,
serta berkelopak 3 helai. Sedangkan bunga betina berwarna hijau, memiliki mahkota bunga segi
tiga yang beruas-ruas, bakal bijinya bersel tiga, dan berputik tiga.

Manfaat dari tanaman ini, ialah :
• Air nira dari pohon aren dapat dijadikan menjadi gula aren, selain itu juga dapat dikembangkan
menjadi bioavtur melalui proses konversi biomassa dari sera, gula, tepung dan minyak aren.
• Buah dari pohon aren yang berupa kolang kaling dapat dimanfaatkan menjadi makanan seperti
campuran es, kolak, dan manisan
• Daun pohin dapat dimanfaatkan sebagai atap rumah adat, selain itu dapat dianyam menjadi tali,
serta wadah untuk keperluan sehari-hari.
• Batang pohon aren dapat dijadikan sebagai bahan bangunan
• Empulur batang dapat ditumbuh kemudian diolah menjadi sagu
• Akar yang berserat dapat digunakan untuk bahan tali pancing dan cambuk.
• Pucuk daun aren muda atau janur juga bisa dimanfaatkan untuk daun rokok atau kawung.
• Ijuk aren dapat dipintal menjadi tali yang kuat, awet dan tahan terhadap air laut.
• pohon aren juga beramnfaat untuk dijadikan energi ramah lingkungan.

Advertisement

Irul Kebonkliwon

DESA MASA DEPAN INDONESIA

Tayang, Minggu, 11 April 2021, PKL 19.05 WIB

Perkembangan teknologi mengubah pandangan orang tentang desa. Sekarang orang mulai ingin tinggal di desa, karena dengan tinggal di desa masih tetap terus berkarya. Desa juga menawarkan kehidupan yang lebih sehat dengan air, udara dan lingkungan yang masih terjaga. Saat ini, desa menawarkan banyak kesempatan bagi siapa saja dan hal ini mungkin tidak ditemui pada masa lalu. Dengan kesempatan yang ada banyak orang yang terus berkarya bagi desa dan warganya. Mereka mampu mengubah wajah desa menjadi lebih baik dan membawa kesejahteraan bersama.

Pada tahun 2010, Muh Khoirul Soleh yang akrab dipanggil Irul merintis usaha penjualan bibit buah secara online. Warga Kebonkliwon, Salaman, Magelang, Jawa Tengah ini melihat potensi di desanya yang dikenal sebagai penghasil bibit buah. Usaha bibit buah di Kebonkliwon ada sejak tahun 80-an, namun saat itu tergantung pada pengepul, sehingga tidak berkembang. Awal memulai usaha penjualan bibit buah secara online tidak mudah, namun lambat laun Irul mendapat pelanggan. Setelah usahanya berhasil ia mengajak warga berjualan bibit buah secara online, namun hanya 2-3 orang yang tertarik. Setelah warga yang mengikuti jejak Irul berhasil, warga berbondong-bondong berjualan bibit buah secara online. Kini hampir semua warga Kebonkliwon berjualan bibit buah secara online dan diikuti warga desa di Kecamatan Salaman. Dengan berjualan secara online, permintaan buah datang dari seluruh Indonesia. Setiap bulan, puluhan ribu bibit buah terjual dan memberi kesejahteraan pada warga. Kini Irul sedang membangun pusat pelatihan pertanian, perikanan dan peternakan.

Festival Kebonkliwon

FB_IMG_1506508617070.jpg

Festival, dari bahasa latin berasal dari kata dasar “festa” atau pesta dalam bahasa indonesia. Festival biasanya berarti “pesta besar” atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu. Atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat.

Sering pula disalah artikan dengan kata sayembara atau perlombaan (kompetisi).

Dari kata Festival Kebonkliwon itu bisa mengakomodir seluruh kekayaan alam dan kreativitas warga masyarakat Dusun Kebonkliwon, dan Kebonkliwon diambil dari nama Dusun Kebonkliwon itu sendiri. Dan mengunakan logo 3 daun dalam satu tangkai yang melambangkan 3 generasi yaitu:

1. Generasi anak-anak

2. Generasi muda/ dewasa

3. Generasi sesepuh / orang tua

Dengan logo 3 daun dalam satu tangkai berharap kita dari 3 generasi bisa kompak bahu membahu membangun demi kemajuan Dusun Kebonkliwon. Generasi muda yang sebagai pendobrak kemajuan dusun sangat diperlukan yang didukung generasi anak-anak dan restu sesepuh warga Dusun Kebonkliwon.

Generasi muda Dusun Kebonkliwon mayoritas adalah penjual online bibit tanaman buah dalam rangka mengangkat nama Kebonkliwon punya nama baik, dipercaya, terkenal dan punya nilai jual lebih serta nguri-uri budaya maka pemuda dan warga masyarakat mengolah dengan diadakan Festival Kebonkliwon dengan tema “NYAWIJI WIJI” adapun makna dari Nyawiji Fokus dan wiji adalah benih atau biji. Sedangkan makna logo itu adalah daun bodi berarti pengayom, warna biru simbol hubungan dengan sang pencipta dan warna coklat melambangkan hubungan dengan sesama manusia serta warna hijau simbol alam atau kehidupan.

Daun juga berbentuk gunungan sebagai simbol kita tetap ingat jawa nya yang punya filosofi sangat dalam

Adapun acara sbb:

1. Kirab Budaya dan tumpeng

2. Pembagian / sedekah 1000 bibit

3. Pagelaran seni budaya

4. Pameran seni rupa

5. Pameran tanaman buah

6. Pameran tanaman buah unik

7. Khataman

8. Pengajian Akbar

Kebonkliwon, mengajak warga masyarakat peduli alam dan dengan diadakan acara tersebut agar banyak pengunjung masuk Dusun Kebonkliwon itu salah satu tujuannya. Tujuan lain tak kalah penting adalah bikin anak generasi muda kreatif, semangat belajar, mengaji, dan bisa menambah penghasilan masyarakat. Besar harapannya bisa jadi desa wisata buah unik dan tabulampot.

Sejarah Kebonkliwon

Kebonkliwon adalah suatu dusun yang masuk wilayah Desa Kebonrejo bagian utara, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah.

Kebonkliwon bisa ditempuh dari pusat kota Magelang sekitar 25 menit naik mobil dengan jarak 14 km, Kebonkliwon yang diapit sawah dan ladang sebagai tempat mata pencaharian sehari-hari. Kebonkliwon masyarakatnya mayoritas sebagai petani siapa sangka saat ini Kebonkliwon terkenal sebagai sentra Bibit buah-buahan sampai ke seluruh pelosok tanah air. Buktinya sering kelompok tani lain desa, intansi dan sekolah mengadakan studi banding ke Kebonkliwon.

Awal mulanya Kebonkliwon suatu kebun yang banyak pepohonan seperti bambu, jati, sonokeling, mahoni, dll. Kemudian datang seseorang yg bernama Singonegoro (Mbah Kebon) yang membangun rumah disebelah utara dan bercocok tanam dan beternak sebagai mata pecaharian itu di buktikan saluran irigasi yang ditinggalkan saat ini masih berfungsi dan semakin bagus dan lancar. Tanaman yang masih banyak tumbuh di Kebonkliwon sampai saat ini. Seiring waktu berjalan juga bertambahnya orang yang menetap di lokasi tersebut.

Adat yang masih melekat dari tinggalan nenek moyang adalah gotong royong saat ada orang meninggal, saat acara pernikahan, sunanatan, serta bangun rumah. Warga juga guyup rukun antar warga maupun guyup sama antar dusun sekitar.

Kebonkliwon terdiri dari 10 RT

RT 1 Ketuanya Pak Nuri

RT 2 Ketuanya Pak Jumadi

RT 3 Ketuanya Pak Muhudi

RT 4 Ketuanya Pak Islah

RT 5 Ketuanya Pak Darji

RT 6 Ketuanya Pak Rokhan

RT 7 Ketuanya Pak Suwarto

RT 8 Ketuanya Pak Yanto

RT 9 Ketuanya Pak Muh Klasin

RT 10 Ketuanya Pak Muhfadil

Jumlah KK sekitar 350 kk serta jumlah penduduk sekitar 1570 jiwa. Luas wilayah sekitar 35 ha. Batas wilayah Dusun Kebonkliwon sebagai berikut:

Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Mandiran

Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Pagergunung Desa Banjarharjo

Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Kemasan dan

Sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Krandan dan Dusun Demangan.

Kepala dusun sekarang Pak Ismun

Kepala dusun sebelumnya Pak Abdul Rofiq

Kepala dusun sebelumnya lagi Pak Misbah

Pendiri Dusun Kebonkliwon adalah Seorang Tokoh agama yang sering disebut dengan Mbah Kebon

yang bernama Singonegoro istri bernama R.A Padmasari orang kepercayaannya bernama Mbah Tasrif. Mbah Kebon atau Mbah Singonegoro mempunyai 2 anak yang pertama bernama Joyowinoto yang kedua R.A Sutrisni semua yang semare di Kebonkliwon Lor termasuk bapak dari Mbah Kebon / Singonegoro yaitu Singo Wongso.

Mbah Kebon / Singonegoro adalah keturunan dari Singo Wongso / Raden Sujono. Singo Wongso keturunan Mbah Pusponegoro / Lukman Hakim yang semare di Ngapeldento. Lukman Hakim keturunan dari Raden Kertoderjo / Kyai Gupito yang semare di Gupit. Raden Kertoderjo keturunan dari Kertoyudho / Kertinegoro / Somotali yang bangun desa Pring Tali. Kertoyudho keturunan dari Patih Suryantoko yang semare di Dusun Sabrang. Patih Suryantoko keturunan dari R.A Mironosari dan R.A Mironosari keturunan dari Hamengkubuwono II